January 22, 2007

The Complete Beatles Chronicle (FREE!)

A massive, gorgeous chronicle of the Beatles' days together, from the producer of the wildly successful The Beatles: Recording Sessions. Exhaustively documents the group's public and private lives from the early days until their breakup.
 
Author: Mark Lewisohn
Publisher: Harmony
ISBN: 0517581000
Release Date: September 22, 1992
Number of Pages: 365
 

January 11, 2007

SimpleNote Special Gift

Rasa cinta, penghargaan dan kebersamaan bisa diekspresikan dengan banyak cara. Materi, uang, mungkin merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan hal itu, tapi jelas bukan satu-satunya. Pelukan, bunga, atau bahkan sebuah lagu, mungkin saja akan terasa sangat berkesan, jika dipersembahkan dengan tulus. Materi, tidak lagi menjadi ukuran utama, ketika ketulusan melebur semua takaran normatif dan menggantinya dengan limpahan rasa kasih sayang dan kebersamaan.
 
Untuk itu, izinkan kami, Simple Note, mempersembahkan sesuatu untuk Anda, sebagai tanda kebersamaan yang datang dari ketulusan hati yang paling dalam. Anggap saja persembahan kecil ini sebagai pengikat tali silaturahmi diantara kita. Bukan mutiara, bukan intan permata, melainkan hanya sebentuk kartu elektronik yang kami buat sendiri, berisi logo Simple Note. Silakan download di sini, dan jadikan tanda kenang-kenangan di komputer atau notebook Anda.
 
Ah, betapa indahnya kebersamaan. Biarkan kami menyertai aktivitas Anda, turut berdoa untuk keberhasilan Anda, di mana pun Anda berada. Hanya ini tanda kasih sayang dan kebersamaan yang mampu kami berikan. Jika Anda ingin berbagi kebersamaan kita dengan sahabat-sahabat Anda yang lain, Anda boleh mengirimkan kartu elektronik ini kepada siapa pun yang Anda inginkan. Biarkan kami juga menjadi sahabat dari teman-teman terbaik Anda. Sungguh, kebersamaan ini akan menjadi bagian dari keindahan dalam kehidupan kita semua. Betapa indahnya....
 
Jabat erat,
 
Simple Note

January 09, 2007

Personal Background

Apakah kami jagoan musik? Bukaaannn... Sama sekali bukan! Jika Anda mencari jagoan, Anda datang ke tempat yang salah :-) Kami hanya dua di antara sekian banyak orang yang menyukai musik apa adanya. Kami hanya mencoba menghindari kegenitan bermain musik yang kadang disalahpahami sebagai sarana pamer. Pamer skill, pamer kehebatan, pamer aksesoris, dan pamer-pamer lainnya. Orang sering lupa, musik terlalu indah untuk sekedar dijadikan alat memamerkan ego pribadi. Musik seyogianya hanya untuk dinikmati secara jujur.
 
Sekali lagi, kami main musik karena kami suka. Itu saja.
 
Dulu, masa-masa kuliah, menjadi masa-masa terindah. Dan musik menjadi salah satu bagian dari keindahan itu. Main gitar, nyanyi-nyanyi bersama teman-teman, di kawasan Jatinangor yang dulu masih asri sambil memandang bukit, adalah sesuatu yang terasa begitu berharga. Sesuatu yang saat ini tidak bisa lagi dilakukan. Selain karena 'kontrak'  di Jatinangor sudah lama berakhir, Jatinangor pun sudah tidak asri lagi. Bising dan hiruk pikuk.
 
Tampil di acara-acara kecil (himpunan, senat) menjadi bagian dari masa lalu. Proses pencarian - kalau boleh dikatakan begitu - yang tak pernah sampai ke tujuan. Kenapa demikian? Musik adalah keindahan. Dan keindahan itu ada dalam hati kita masing-masing, tak peduli siapa kita. Jadi, tak perlu dicari. Yang penting, nikmati dan rasakan. Jangan lupa, bagilah dengan orang lain, yang sama-sama merindukan keindahan, karena keindahan itu milik semua orang. Music for everyone, share its beauty.
 
Bape
Belajar gitar klasik sejak SMP. Selalu merasa nggak PD, meski di kalangan temen-temen dulu dianggap 'suhu' soal gitar. Dulu, kadang-kadang main band di kampus, tapi hanya kalau lagi 'mood' saja. Menyukai banyak jenis musik, membuatnya sering jadi pemain 'cabutan'. Pernah main di Revolving Beat, Yesterday Afternoon Kids, terakhir berkelana dari kafe ke kafe dengan teman-temannya di Anything Goes.
 
Tata
Anak kampung yang selera musiknya sering dianggap aneh di kampungnya. Selain penikmat musik secara umum, juga penikmat lagu-lagu The Beatles, tapi tidak berani mengaku beatlemania, terutama kalau berkaitan dengan koleksi dan 'ilmu perbitelan'. Jadi cukup menjadi penikmat saja. Suka nyanyi sejak kecil, sayangnya cuma isa belajar otodidak, gara-gara tidak punya uang untuk kursus vokal. Pernah gabung dan 'terpaksa' main bass sambil nyanyi di band Root Bealemania dan Oldcrack.

January 04, 2007

Koleksi Lagu 1

  • Misty
  • Antonio's Song
  • Autumn Leaves
  • Fly Me To The Moon
  • Love
  • Masquarade
  • The Girl From Ipanema
  • Just The Way You Are
  • It Might Be You
  • Just The Two Of Us
  • Smoke Gets In Your Eyes
  • That's What Friend Are For
  • Till There Was You
  • What A Wonderful World
  • Fallen
  • How Deep Is Your Love
  • Spain
  • Who Needs You
  • Wonderful Tonight
  • I Shot The Sheriff
  • I Love You For Sentimental Reason
  • Over The Rainbow
  • Have I Told You Lately
  • Tears In Heaven
  • You've Got A Friend
  • Return To The Pooh Corner
  • Sometimes When We Touch
  • Loving You
  • Biru
  • Dia
  • Esok Kan Masih Ada
  • Jerat
  • Aku Ini Punya Siapa
  • Melayang
  • Tersiksa Lagi
  • Pergi Tuk Kembali
  • Cinta
  • KKEB
  • Tirai
  • Semua Bisa Bilang

Musik Yang Ditawarkan

Nama Group: SIMPLE NOTE
 
Personil       : Bape, Tata
 
Konsep musik:
 
Format minimalis (hanya menggunakan 2 gitar) yang menghadirkan lagu-lagu easy listening. Cocok untuk suasana santai di food court, mall, cafe atau tempat-tempat di mana orang menghabiskan waktu untuk mencari sesuatu yang unik dan tenang. Lagu-lagu yang kami bawakan berkisar pada lagu-lagu romantik di di era 70, 80, dan 90-an.
 
Contact Person:
Bape
phone: 0815 7299 8515
 

Tentang Simple Note

Dunia entertainment di awal abad 21 ini ditandai dengan menjamurnya hiburan berupa pertunjukan live music, baik indoor maupun outdoor. Fenomena seperti ini adalah sesuatu yang wajar, mengingat semakin meningkatnya kebutuhan orang terhadap hiburan belakangan ini. Hanya saja, gejala seperti ini - jika tidak disiasati - akan mencapai titik jenuh.

Format live music yang nyaris seragam, jelas akan memicu kebosanan karena orang hanya mempunyai sedikit pilihan. Untuk itulah, kami dari manajemen SIMPLE NOTE menawarkan sesuatu yang mudah-mudahan bisa menjadi pembeda. Konsep utamanya adalah menghadirkan musik yang jauh dari hingar bingar, bertumpu pada nuansa oldies dengan format minimalis. Kami percaya bahwa keindahan musikal justru bisa lebih ditangkap melalui pengungkapan dengan 'bahasa' yang sederhana dan jujur.

Seiring dengan konsep minimalis tadi, ada beberapa keuntungan yang mengemuka, antara lain:
  • Perangkat sound system yang dibutuhkan adalah perlengkapan standar minimal. Artinya, tidak perlu mempersiapkan perangkat full seperti untuk pertunjukan band lengkap.
  • Tidak membutuhkan panggung yang luas
  • Suasana yang terbangun di antara performer dan audience lebih terkesan personal, hangat dan akrab
  • Sentuhan musik yang hanya mengandalkan dua gitar untuk mengiringi lagu-lagu yang kental dengan nuansa yang cenderung romantis, lebih bisa dinikmati oleh banyak kalangan, sehingga akan bermuara pada range audience yang lebih luas.
  • Dari sisi budget, jelas lebih ekonomis, karena personil yang tampil cukup dua orang saja.
Kalaupun konsep seperti ini bukan yang pertama, kami merasa perlu menggagasnya kembali, paling tidak untuk mencairkan kejenuhan akan format live music yang banyak dipakai saat ini. Di sisi lain, tentu kami akan menyambut gembira dan siap bekerjasama dengan siapapun yang memiliki alur pemikiran dan gagasan yang sama. Mudah-mudahan ini semua menjadi awal dari kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan.

Jabat erat,
SIMPLE NOTE